Mengemban amanant dewan adat
Yogyakarta, 15 Oktober 2007
Marsius, ayah Martholomeus Suryadi (MS), korban penembakan, berencana menemui Kapolres Sleman dan anggota Polres Sleman pelaku penembakan. Setelah tiba di Jogja pada minggu siang (14/10), Marsius langsung berkoordinasi dengan team advokasi KBFF UGM, dan mengatur rencana untuk bisa bertemu dengan Kapolres Sleman dan pelaku penembakan. Senin siang (15/10) ayah korban juga bertemu dengan Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan Fakultas Filsafat UGM, Musthofa Anshori Lidnillah di RS Sardjito.
Namun belum bisa dipastikan tentang kapan dan di mana akan diadakan pertemuan dengan Kapolres Sleman tersebut. Ayah korban akan menanyakan pada Kapolres Sleman dan pelaku penembakan perihal peristiwa yang menimpa anaknya. Ia juga ingin mengetahui sejauh mana proses hukum yang telah dilakukan oleh pihak Kepolisian RI terhadap pelaku penembakan.
Lebih dari itu, Marius juga mengemban amanat dari dewan adat Dayak (korban adalah asli Kalimantan) untuk menanyakan perihal peristiwa yang menimpa MS serta sejauh mana pengusutan dan penindakan yang telah dilakukan oleh pihak aparat hukum. “Saya ingin secepatnya ketemu dengan Kapolres Sleman dan pelaku penembakan anak saya. Selain karena saya adalah ayahnya korban, saya juga mengemban amanat dari dewan adat untuk meminta penjelasan dari pihak Kepolisian perihal peristiwa yang menimpa anak saya,” demikian Marsius***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar